Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Sebutkan Lima Perbedaan Pada Bank Umum, Bank Perkreditan Rakyat dan Bank Syariah

Sebutkan lima perbedaan pada bank umum, bank perkreditan rakyat dan bank syariah. Baiklah, berikut ini adalah review lengkap dari 3 lembaga tersebut.

Tahukah kalian bahwa dalam dunia perbankan, setidaknya  terdapat tiga lembaga keuangan yang sering dipilih masyarakat. Tentu semuanya tidak lepas dari setiap layanan yang ia tawarkan.

Walaupun tiga lembaga tersebut, "bank umum, bank perkreditan rakyat dan bank syariah" sama-sama menawarkan fasilitas keuangan terhadap setiap nasabah, tetap saja memiliki perbedaan yang sangat mencolok. 

Apakah kalian tahu apa saja perbedaan tersebut? Berikut informasi yang telah kami rangkum dari berbagai sumber!

Perbedaan Bank Umum, Bank Perkreditan Rakyat dan Bank Syariah

Perbedaan Bank Umum, Bank Perkreditan Rakyat dan Bank Syariah

Ringkasan ini mewakili pertanyaan "sebutkan lima perbedaan pada bank umum, bank perkreditan rakyat dan bank syariah". Sehingga, perbedaan paling mencolok dari tiga lembaga keuangan tersebut terletak pada:

1. Prinsip dan Dasar Hukum

Perbedaan pertama pada bank umum, bank perkreditan rakyat dan bank syariah yaitu terletak pada prinsip dan hukumnya. Ya, keduanya menjadi landasan utama untuk mengoperasikan layanan miliknya.

  • Bank Umum. Ia mengoperasikan layanan miliknya sesuai prinsip konvensional maupun hukum positif dan mengikuti aturan yang berlaku di tempatnya.
  • Bank Syariah. Seperti namanya, bank satu ini berpedoman pada prinsip sesuai syariah islam, bahkan hukum yang ia tetapkan juga disesuaikan dengan syariah islam.
  • Bank perkreditan rakyat. Bank ini selalu fokus untuk memberikan layanan kredit terhadap masyarakat yang membutuhkan dan tergabung pula dalam kelompok koperasi maupun usaha milik bersama.

2. Struktur Kepemilikan

Perbedaan pada bank umum, bank perkreditan rakyat dan bank syariah selanjutnya terletak pada struktur kepemilikannya yang mana tercantum dalam rangkuman berikut:

  • Umum. Bank satu ini biasanya dimiliki oleh orang atau kelompok tertentu pemegang saham dan tujuannya adalah meningkatkan keuntungan semata.
  • Perkreditan rakyat. Biasanya, bank ini dijalankan oleh suatu anggota dari koperasi atau bahkan kelompok tertentu yang termasuk dalam nasabahnya.
  • Syariah. Struktur kepemilikan dari bank syariah umumnya tidak berpegang teguh terhadap konsep saham. Namun kendati demikian, bank ini tetap memprioritaskan prinsip yang adil dan kepemilikan bersama.

3. Prinsip Pengelolaan Dana

Perbedaan lainnya juga dapat kita lihat dari prinsip pengolahan dana sebagaimana. Dalam hal ini, bank umum sering kali melibatkan suku bunga sebagai instrumen pertama dalam mencari keuntungan atas operasionalnya.

Contoh instrumen bunga yang diterapkan oleh bank umum adalah deposito dan bisa pula pinjaman yang menerapkan sistem perjanjian untuk mengambil keuntungan dari suku bunga. Perjanjian tersebut nantinya dibagi menjadi dua kategori, yaitu antara tetap dan fluktuasi.

Karena berpegang pada syariah islam, maka bank Syariah tetap mengambil keuntungan. Hanya saja, sifatnya tidak seperti bank umum. Bank syariah cenderung menerapkan sistem bagi hasil antara bank dan nasabah.

Menariknya, pembagian tersebut tak hanya berlaku pada keuntungan saja, melainkan risiko yang dialami nasabah akan dibagi olehnya menurut proporsional

Sementara itu, bank perkreditan rakyat juga menerapkan prinsip pengelolaan dana yang sama seperti bank syariah, yaitu "bagi hasil". Hanya saja, hasilnya lebih diprioritaskan untuk anggota koperasi maupun orang-orang yang menjalankan usahanya.

4. Jenis produk dan Layanan

Perbedaan pada bank umum, bank perkreditan rakyat dan bank syariah selanjutnya terletak pada jenis produk maupun layan yang ia tawarkan kepada nasabah. Berikut rangkumannya:

  • Umum. Menawarkan beberapa layanan dan produk yang mencakup tabungan, deposito, kartu kredit, pinjaman, dan beberapa instrumen lainnya yang merujuk pada investasi nasabah.
  • Perkreditan Rakyat. Bank yang satu ini relatif memprioritaskan pada pemberian kredit sampai layanan simpan pinjam yang ia tujukan untuk semua anggota dan kelompok tertentu, usaha bersama misalnya.
  • Syariah. Bank ini lebih cenderung pada produk dan layanan miliknya namun masih berpegang teguh pada semua prinsip syariah. Contoh produk maupun layanan yang dapat kalian pilih yaitu: Tabungan syariah, produk pembiayaan syariah, dan investasi berbasis syariah.

5.  Pengawasan dan Regulasi

Perbedaan lainnya dari ke tiga bank tersebut terletak pada pengawasan dan regulasi yang mereka terapkan kepada nasabah. Misalnya, bank umum. Bank ini cenderung tunduk terhadap pengawasan dari otoritas perbankan yang saat itu berlaku untuknya dan sesuai dengan lokasinya.