Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Nadiem Ganti Nama Kurikulum Protipe Menjadi Kurikulum Merdeka

 Nadiem Ganti Nama Kurikulum Protipe Menjadi Kurikulum Merdeka- Peranguru.com Menteri Pendidikan Bapak Nadiem Makarim resmi Mengganti Kurikulum protipe menjadi kurikulum merdeka hal ini diberlakukan untuk Tahun ajaran 2022/2023. Nantinya kurikulim Merdeka ini akan diberlakukan bagi sekolah lainya selain sekolah penggerak.



Nadiem mengungkapkan Bahwa kurikulum ini akan diberlakukan mulai dari tingkatan TK,SD,SMP,SMA. Nadiem juga mengungkapkan hal ini dapat diterapkan pada sekolah secara bertahap sesuai dengan kesiapan dari sekolah-sekolah tersebut, Ada tiga opsi bagi sekolah yang belum siap menjalankan kurikulum Merdeka ini,

Bagi Sekolah yang belum bisa melaksanakan kurikulum  tersebut masih bisa menggunakan Kurikulum 2013.

Kedua,Kurikulum darurat bisa diterapkan bagi sekolah yang merasa ingin adanya penyederhanaan Kurikulum namun belum sanggup menjalankan Kurikulum Merdeka.

Ketiga, Bgi sekolah yang sudah siap bisa memulai merealisasikan kurikulum Merdeka ini.

Kemendikbud Ristek sebelumnya telah mengumumkan Kurikulum Prototipe akan ditawarkan kepada sekolah pada tahun 2022. Hal ini berimplikasi, bagi SMA yang memilih menggunakan Kurikulum Prototipe, maka siswa tak lagi dibagi dalam jurusan IPA, IPS maupun Bahasa. “Kurikulum Prototipe tidak disebut sebagai Kurikulum 2022 karena pada tahun 2022 sifatnya opsional,” kata Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Assesmen Pendidikan dan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan teknologi (Kemendikbud Ristek) Anindito Aditomo saat dihubungi Kompas.com,

 Karena bersifat optional, maka Kurikulum Prototipe hanya akan diterapkan di satuan pendidikan yang berminat menggunakannya/tidak diwajibkanmenggunakanya sebagai alat untuk transformasi pembelajaran. Bagi sekolah yang menggunakan Kurikulum Prototipe, para siswa SMA dapat meramu sendiri kombinasi mata pelajaran sesuai dengan minatnya.

Jika kita pahami kurikulum ini menjadikan siswa atau murid bebas memilih mata pelajaran yang diinginkan atau mata pelajaran yang disukai. Namun hal ini juga bisa berdampak bagi mata pelajaran yang tidak disukai para siswa namun akan hadir pada mata pelajaran saat ujian akhir nasional diadakan, dan bagaimana cara murid untuk mengerjakan pertanyaan dari mata pelajaran yang tidak disukai.

Namun hal ini bisa dikontrol pada sekolah yang belum sanggup menerapkan Kurikulum Merdeka itu sendiri, dan para guru tidak usah panik, karena kewenangan penuh dipegang pada sekolah dan kepala sekolah.

Semoga artikel Nadiem Ganti Nama Kurikulum Protipe Menjadi Kurikulum Merdeka ini dapat membantu kita mencari faham tentang Kurikulum Merdeka 

Artikel ini bersumber dari Kompas.com