Dari Manakah Energi Matahari Dihasilkan? Berikut Penjelasannya
Dari mana energi matahari dihasilkan? Tanpa kalian sadari, pertanyaan ini telah menimbulkan rasa penasaran dari beberapa orang sejak dahulu. Jika kalian memiliki pemikiran sama, sebaiknya simak beberapa teori berikut untuk mengenal energi matahari secara terperinci!
Tahukah kalian, matahari dan bintang yang kini menjadi pusat tata surya sejak dahulu berperan penting dalam menghasilkan energi di bumi dalam jumlah yang tidak bisa kita hitung lagi.
Kita dapat merasakan semua energi tersebut hampir setiap hari. Bahkan semua makhuk lain termasuk tumbuhan dan binatang pun juga sering memanfaatkannya setiap hari.
Bayangkan saja jika energi matahari tidak ada, maka keberlangsungan hidup di bumi akan memburuk. Logikanya, kita tidak mungkin memanfaatkan teknologi pengering pakaian dalam sepanjang hidup. Tetapi idealnya, panas dari energi matahari lah yang ideal sebagai pengganti teknologi tersebut.
Dalam pertemuan hari ini, peranguru.com akan menjelaskan secara detail dari mana energi matahari dihasilkan. Mulai dari asal usulnya, sampai prosesnya yang akhirnya sanggup menghasilkan cahaya panas.
Dari Mana Energi Matahari Dihasilkan
Cahaya panas dari matahari sangat berperan penting bagi kehidupan makhluk hidup di bumi. Mulai dari hewan, tumbuhan, sampai manusia, sangat membutuhkan energi panasnya. Lantas dari mana sebenarnya energi matahari tersebut?
Energi matahari dihasilkan dari adanya proses fusi nuklir yang sering terjadi pada inti matahari. Ketahuilah, matahari sendiri punya suhu dan tekanan. Jumlahnya sangat tinggi, alhasil dapat memicu timbulnya reaksi fusi nuklir pada inti atom. Lalu, adanya proses fusi nuklir ini mengakibatkan terjadinya perubahan pada atom hidrogen menjadi atom helium.
Jadi secara teori, energi matahari sendiri dihasilkan melalui siklus fusi proton-proton. Mengenai hal tersebut, berikut beberapa penjelasan singkat yang menggambarkan tentang prosesnya:
Tahap 1
Pada inti matahari, terdapat dua inti atom hidrogen atau yang sering di kenal sebagai proton dan posisinya saling berdekatan. Karena suhu juga tekanan di matahari sangat tinggi, maka terjadi gaya tolak antara keduanya yang sifatnya sangat rendah. Dengan begitu, keduanya dapat saling berdekatan.
Tahap 2
Dua proton yang saling berdekatan tersebut kemudian menghasilkan reaksi yang dikenal dengan istilah "Fusi". Ketika keduanya berdekatan, maka terbentuklah inti deuterium atau yang disebut pula dengan inti atom hidrogen.
Namun, atom hidrogen tersebut hanya memiliki satu proton dan satu neutron saja. Ketika proses ini terjadi, energi yang dimilikinya akan dilepaskan. Namun kali ini bentuknya radiasi elektromagnetik.
Tahap 3
Ketika inti deuterium itu terbentuk, secara otomatis akan saling terhubung dengan beberapa proton lainnya. Lalu, terbentuklah inti lainnya yang disebut dengan helium 3 atau yang dikenal dengan "inti atom yang memiliki dua proton dan satu neutron". Ketika proses fusi ini terjadi, maka energi tersebut kembali dilepaskan.
Tahap 4
Tahapan terkahir setelah inti helium-3 terbentuk dan dilepaskan, kemudia akan saling menyatu dengan beberapa inti helium lainnya yang sama-sama dalam golongan helium-3. Dalam proses fusi ini, maka terbentuklah helium-4. Apa itu?
Inti helium-4 ini berisi atom helium dengan dua proton dan satu neutron. Dalam tahap ini, dua neutron dan dua proton nantinya akan kembali dikepaskan sebagai salah satu produk sampingan. Disamping itu pula, energi kembali dilepaskan.
Lantas Darimana Energi Matahari dihasilkan
Dari mana energi matahari dihasilkan? Jadi, berdasarkan semua teori di atas, maka energi matahari dihasilkan dari adanya proses fusi nuklir yang semula menghasilkan energi dalam bentuk radiasi elektromagnetik. Radiasi tersebut terdiri dari dua partikel, yaitu cahaya dan panas.
Penyebarannya sendiri terjadi secara menjalar lewat berbagai ruang hampa, hingga akhirnya mencapai pada permukaan matahari. Sebagai hasilnya radiasi tersebut menhasilkan sinar matahari yang hampir setiap hari dapat kita lihat.
Tak cuma sinar saja, suhu panas pun dapat kita rasakan yang memiliki beberapa manfaat. Bayangkan jika tidak ada sinar matahari, maka bumi akan terlihat gelap seperti malam, lalu malam juga akan terlihat gelap karena bulan tidak akan bersinar lagi.
Demikian lah jawaban singkat yang dapat peranguru.com berikan kepada kalian. Nantikan juga update terbaru lainnya, sampai jumpa.